2. Bukan Tornado Biasa
Tornado api atau firenado mungkin yang paling mengerikan, fenomena alam ini merupakan perpaduan antara dua unsur yang sangat mematikan, tornado dan api. Ia bisa menggulung apa saja di hadapannya, sekaligus membakarnya hingga menjadi abu.
Sebab, temperatur di pusat inti tornado api ini bisa mencapai hingga 1.000 derajat Celsius, cukup panas untuk membakar debu yang terhisap oleh tornado.
Salah satu contoh tornado api paling mematikan terjadi pada tahun 1923 di Jepang, firenado ini terjadi pasca gempa besar berkekuatan 7.9 SR, menyapu dan membunuh ribuan orang.
Fenomena cuaca langka tak hanya terjadi di darat. Tapi juga di laut, dikenal dengan sebutan tornado Brinicle atau tornado es air garam atau es stalaktit.
Tornado ini terbentuk akibat air garam dan ketika air laut mengalir mencapai titik beku maka akan membentuk es di bawah laut. Es kemudian terbawa dengan air garam kemudian membeku dan menyentuh dasar laut. Ketika menyentuh dasar laut itulah, maka akan terbentuk tornado dan menyapu segala hewan laut.
3. Petir Vulkanik dan Catatumbo
Mungkin anda pernah mendengar istilah 'The Perfect Storm'. Seperti namanya, badai petir yang dikenal dengan Catatumbo ini sangat-sangat mengerikan.
Catatumbo ini hanya terjadi di hulu Sungai Catatumbo, Venezuela yang bermuara ke Danau Maracaibo. Kondisi campuran hangat dan dingin merupakan kondisi yang amat berpeluang menciptakan badai Catatumbo. Ditambah lagi dengan gas metana yang ada di sekitarnya meningkatkan daya hantar listrik dari awan. Badai petir Catatumbo ini biasanya terjadi sebanyak 140-160 kali dalam setahun.
Tak hanya dari awan, petir juga dapat terjadi dari kepulan abu vulkanik gunung berapi. Petir vulkanik terjadi akibat perbedaan aerodinamika partikel-partikel di dalamnya. Hal ini menyebabkan partikel yang bermuatan positif terpisah dengan negatif. Letusan gunung berapi yang mengeluarkan cairan erupsi juga turut menyebabkan petir vulkanik ini.
Baca juga Fenomena hujan cacing dilangit norwegia
Tornado api atau firenado mungkin yang paling mengerikan, fenomena alam ini merupakan perpaduan antara dua unsur yang sangat mematikan, tornado dan api. Ia bisa menggulung apa saja di hadapannya, sekaligus membakarnya hingga menjadi abu.
Sebab, temperatur di pusat inti tornado api ini bisa mencapai hingga 1.000 derajat Celsius, cukup panas untuk membakar debu yang terhisap oleh tornado.
Salah satu contoh tornado api paling mematikan terjadi pada tahun 1923 di Jepang, firenado ini terjadi pasca gempa besar berkekuatan 7.9 SR, menyapu dan membunuh ribuan orang.
Fenomena cuaca langka tak hanya terjadi di darat. Tapi juga di laut, dikenal dengan sebutan tornado Brinicle atau tornado es air garam atau es stalaktit.
Tornado ini terbentuk akibat air garam dan ketika air laut mengalir mencapai titik beku maka akan membentuk es di bawah laut. Es kemudian terbawa dengan air garam kemudian membeku dan menyentuh dasar laut. Ketika menyentuh dasar laut itulah, maka akan terbentuk tornado dan menyapu segala hewan laut.
3. Petir Vulkanik dan Catatumbo
Mungkin anda pernah mendengar istilah 'The Perfect Storm'. Seperti namanya, badai petir yang dikenal dengan Catatumbo ini sangat-sangat mengerikan.
Catatumbo ini hanya terjadi di hulu Sungai Catatumbo, Venezuela yang bermuara ke Danau Maracaibo. Kondisi campuran hangat dan dingin merupakan kondisi yang amat berpeluang menciptakan badai Catatumbo. Ditambah lagi dengan gas metana yang ada di sekitarnya meningkatkan daya hantar listrik dari awan. Badai petir Catatumbo ini biasanya terjadi sebanyak 140-160 kali dalam setahun.
Tak hanya dari awan, petir juga dapat terjadi dari kepulan abu vulkanik gunung berapi. Petir vulkanik terjadi akibat perbedaan aerodinamika partikel-partikel di dalamnya. Hal ini menyebabkan partikel yang bermuatan positif terpisah dengan negatif. Letusan gunung berapi yang mengeluarkan cairan erupsi juga turut menyebabkan petir vulkanik ini.
Baca juga Fenomena hujan cacing dilangit norwegia
sumber:liputan6.com
Posting Komentar