Tahun 2001, Komisaris Besar Krishna Murti punya cerita di Kalijodo. Sebulan dia bertugas, seorang dedengkot di kawasan prostitusi, judi, dan minuman keras, Abdul Aziz atau Daeng Aziz, menodongkan pistol ke arahnya saat pecah bentrok antar kelompok di sana.
Besoknya situasi Kalijodo yang sempat mencekam reda. Krishna yang saat itu menjabat Kapolsek Penjaringan, langsung bergerak cepak menangkap pelaku penodongan, Daeng Azis. 290 preman lain mulai dari kaki kanan Aziz atau kelompok lain di sana dibekuk.
"Preman Kalijodo sudah habis, sudah saya ratain," ujar Krishna saat berbincang dengan Liputan6.com, Selasa 16 Februari 2016.
Lama tidak terdengar, geliat Kalijodo kembali terdengar pasca kecelakaan maut Fortuner B 901 RFD di kilometer 15 Jalan Daan Mogot, Jakarta Barat, Senin 8 Februari 2016. Empat nyawa melayang dalam kecelakaan yang terjadi sekitar pukul 04.00 WIB itu.
Krishna kembali dihadapkan dengan Kalijodo. Tentunya dalam pertemuan yang berbeda sejak 15 tahun lalu. Saat ini dia dihadapkan dengan upaya pemerintah dalam rencana penertiban kawasan tersebut. Mau tidak mau, Direktur Reserse Kriminal Umum (Direskrimum) Polda Metro Jaya ini akan berhadapan dengan Aziz.
Sinyal kuat tidak akan memberi ampun pada Aziz terdengar jelas dari mulut perwira menengah Polri ini. Dia menunjuk kafe milik Aziz yang akan menjadi sasaran pertama penertiban, bila empunya kafe menolak ditertibkan.
"Kalau ini (menunjuk kafe Daeng Aziz) yang menolak, yang punya rumah ini, rumahnya dihancurkan lebih dulu," ucap Krishna di pelataran parkir kafe milik Daeng Aziz.
Detik-detik Kaijodo rata dengan tanah terangkum dalam Metro Sepekan kali ini. Selain juga kabar lainnya yang dirangkum selama sepekan terakhir.
Ada kabar mengenai respons Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok saat mendengar nama Aziz yang digadang-gadang sebagai pentolan Kalijodo.
Baca Juga:
Bisnis Cafe Di Klijodoh Omset 1,2 M Terancam Di Gusur
1.000 Wanita Penghibur Kalijodo Ancam Telanjang Jika Digusur
Besoknya situasi Kalijodo yang sempat mencekam reda. Krishna yang saat itu menjabat Kapolsek Penjaringan, langsung bergerak cepak menangkap pelaku penodongan, Daeng Azis. 290 preman lain mulai dari kaki kanan Aziz atau kelompok lain di sana dibekuk.
"Preman Kalijodo sudah habis, sudah saya ratain," ujar Krishna saat berbincang dengan Liputan6.com, Selasa 16 Februari 2016.
Lama tidak terdengar, geliat Kalijodo kembali terdengar pasca kecelakaan maut Fortuner B 901 RFD di kilometer 15 Jalan Daan Mogot, Jakarta Barat, Senin 8 Februari 2016. Empat nyawa melayang dalam kecelakaan yang terjadi sekitar pukul 04.00 WIB itu.
Krishna kembali dihadapkan dengan Kalijodo. Tentunya dalam pertemuan yang berbeda sejak 15 tahun lalu. Saat ini dia dihadapkan dengan upaya pemerintah dalam rencana penertiban kawasan tersebut. Mau tidak mau, Direktur Reserse Kriminal Umum (Direskrimum) Polda Metro Jaya ini akan berhadapan dengan Aziz.
Sinyal kuat tidak akan memberi ampun pada Aziz terdengar jelas dari mulut perwira menengah Polri ini. Dia menunjuk kafe milik Aziz yang akan menjadi sasaran pertama penertiban, bila empunya kafe menolak ditertibkan.
"Kalau ini (menunjuk kafe Daeng Aziz) yang menolak, yang punya rumah ini, rumahnya dihancurkan lebih dulu," ucap Krishna di pelataran parkir kafe milik Daeng Aziz.
Detik-detik Kaijodo rata dengan tanah terangkum dalam Metro Sepekan kali ini. Selain juga kabar lainnya yang dirangkum selama sepekan terakhir.
Ada kabar mengenai respons Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok saat mendengar nama Aziz yang digadang-gadang sebagai pentolan Kalijodo.
Baca Juga:
Bisnis Cafe Di Klijodoh Omset 1,2 M Terancam Di Gusur
1.000 Wanita Penghibur Kalijodo Ancam Telanjang Jika Digusur
sumber:Liputan6.com
Posting Komentar